Perbuatan bejad serta tercela ini tak pantas ditiru. Pasalnya, pondok pesantren yang notabene jadikan tempat menuntut pengetahuan agama malah jadikan tempat mesum oleh beberapa santrinya. Yaitu Pondok Pesantren Al Mincis yang terdapat di Dusun Satu Desa Wowoli, Kecamatan Toari Tengah, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara yang sering bikin resah warga, lantaran kerapkali didapati beberapa santri berbuat cabul. “Sudah sekian kali warga menangkap basah santri serta santriwati Al Mincis berbuat mesum. Bahkan juga untuk merampungkan itu, beberapa kali sudah juga dibawa ke rapat desa untuk dicarikan jalan keluar. Begitu memalukan, santrinya tak berakhlak, ” kata Tokoh agama desa Wowoli, A Suharjo, Rabu. agen poker Bahkan juga tuturnya, Minggu lantas, warga lagi-lagi memergoki santri serta santriwati tengah berduaan didalam kamar, tengah tak berbusana. Belum pernah di tangkap, santri itu melarikan diri melalui jendela. “Kita telah berang dengan santri didikan Nurkholis. Mesti ada aksi tegas dari pemerintah untuk menginvestigasi hal itu. Bila tak ada iktikad baik pembinaan, pondok pesantren itu mesti ditutup, ” katanya. poker online Sapri, salah seseorang saksi mata yang memergoki santri tengah berbuat mesum, bercerita, sekitaran jam 01. 00, ia lihat sepasang muda-mudi tengah terkait seperti suami istri. Waktu itu, ia segera menyapa serta membawa mereka ke tempat tinggal orang-tua mereka. Ia berpesan pada ke-2 orangtuanya untuk selekasnya merampungkan dengan cara kekeluargaan. Bukannya di terima baik, ia jadi dimarahi. “Saya segera dibentak sama orangtuanya, ” tuturnya. Sesudah menyerahkan pada orang-tua santri itu, kata Sapri, pagi harinya ia jadi memperoleh panggilan dari Polsek Watubangga. Ia nyatanya sudah dilaporkan sudah memerkosa santri yang ditangkapnya itu serta mesti bertanggungjawab. “Saya heran, saya yang menangkap, jadi saya yang dilaporkan, ” terangnya. Pemimpin ponpes itu, Nurcholis, belum bisa di konfirmasi lantaran tengah tak ada ditempat. Beberapa santri yang cobalah disuruhi info juga pilih untuk bungkam