Pemerintah menepati janjinya. Terpidana teroris Abu Bakar Baasyir dapat melaksanakan salat Jumat berjamaah dengan napi lain di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Selama ditahan di Lapas Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Amir Jamaah Anshorut Tauhid itu dilarang salat berjamaah di masjid. " Atas izin Dirjen Lapas, Baasyir sekarang diperbolehkan salat Jumat berjamaah di masjid, " kata Kepala Lapas Gunung Sindur, Gumilar Budimulya di Bogor, Jumat (22/4/2016). Waktu menekuni salat Jumat bersama-sama napi yang lain, pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia itu menduduki saf terdepan dengan dikawal dua petugas lapas. " Dia tempati saf pertama diapit oleh 2 petugas kami, " tutur Gumelar. BACA JUGA Menko Luhut : Bohong Seandainya Abu Bakar Baasyir Dilarang Ibadah Jumat Pertama di Gunung Sindur, Akankah Hak Baasyir Tercukupi? Pengacara Abu Bakar Baasyir Gugat Kemenkumham, Bila... Pendiri Pondok Pesantren Islam al'Mumin itu mengerjakan ibadah seperti napi pada umumnya yang ada di Lapas Gunung Sindur. " Setelah usai salat seluruhnya napi termasuk Baasyir langsung masuk ke kamar tahanan, " kata Gumelar. Terlebih dulu, Baasyir dipindahkan dari Lapas Pasir Putih, Nusakambangan ke Lapas Gunung Sindur pada Sabtu 16 April 2016. Sementara di Lapas Pasir Putih, Baasyir dilarang salat berjamaah, bahkan diisolasi. Keluarga serta tim pengacara juga tidak setuju. Tetapi sehabis dipindah di Lapas Gunung Sindur serta atas permohonan keluarga, Baasyir diizinkan salat Jumat berjamaah. Bahkan di lapas itu, Baasyir tempati satu ruang dengan Natsiruddin, terpidana persoalan terorisme yang membantunya dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.