Nur Tajib, warga Bangkalan, Jawa Timur, yang mengku sebagai Nabi Isa, merangkul pengikutnya lewat pengobatan alternatif secara gratis. Hal itu dituturkan oleh Muchlis, salah seorang warga Kecamatan Modung, Bangkalan. Dia memaparkan, Nur Tajib awalnya sempat menghilang atau merantau sekian lama dari desanya, Desa Patereman. Dia lantas kembali lagi kampung halamannya kurang lebih tahun 2014. Sementara itu, Nur Tajib lalu membuka praktik pengobatan alternatif untuk warga kurang lebih kampungnya. Tiap tiap warga yang datang berobat selamanya digratiskan. Tetapi, ada ketentuannya, yaitu mereka mesti ikuti pengajian yang diasuh Nur Tajib. Lewat pengajian berikut, Nur Tajib menyampaikan sejumlah ajaran yang tidak sama dengan ajaran Islam pada umumnya. Hal semacam tersebut mengakibatkan keresahan di sebagian besar masyarakat lebih kurang. Aparat berwenang juga bertindak. Sampai Senin (25/4/2016) ini, pihak kepolisian masih tetap mengecek Nur Tajib dan mendalami persoalan ini. Ada kemungkinan, apa yang dilaksanakan Nur Tajib termasuk penistaan agama. Dibicarakan diawalnya, karena sebab mengaku mendapatkan wahyu sebagai penerus Nabi Isa, Nur Tajib (40), warga Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur diamankan polisi.