Sementara lahir, Ferry tak henti-hentinya menangis selama 12 jam, lantaran rasa sakit yang mendera saat kulitnya tersentuh. Saat ini bocah berumur 8 th. itu masih tetap selalu bertahan dengan penyakit langka yang bikin kulitnya serapuh sayap kupu-kupu. Ferry diketahui menderita penyakit epidermolisis bulosa (EB) yang bikin kulitnya melepuh saat disentuh. Orangtuanya diberitahu oleh dokter kalau bayinya yang baru lahir ini akan tidak bertahan lama dan mereka di beri surat kematian langsung dari rumah sakit. Dokter spesialis di Rumah Sakit Andi Syaputra mengemukakan kalau keadaan yang dirasakan Ferry begitu tidak sering berjalan, bahkan juga mereka tidak paham bagaimanakah caranya menangani masalah itu. " Sejujurnya banyak dokter telah berbicara pada kami kalau mereka tak dapat menunjang anak kami untuk dapat pulih dari penyakit langka ini. Kami juga telah coba bermacam resep tradisional tetapi tidak satupun dapat mengatasinya, " tutur Tabron (43), bapak Ferry. Untuk Tabron serta istrinya, Solbiah (39), keberanian anak mereka dalam melawan penyakit ini hingga umur 8 th., mendorong mereka untuk optimis. Walau dengan keterbatasan, Ferry terdaftar sebagai satu diantara siswa paling baik di kelasnya. " Hanya satu hal yang dapat menunjang yaitu kesabaran serta perawatan yang kami tambahkan pada Ferry. Kami sudah belajar perlahan bagaimana untuk dapat membuatnya lebih enteng walau masih tetap mengeluhkan rasa sakit yang sangat hebatnya di sekujur badannya, " tambah ayahnya. Pada musim dingin seperti waktu ini, Ferry merasa lebih baik kondisinya. Tetapi bila telah datang musim panas, ibunya mesti ganti spreinya tiap-tiap hari dikarenakan darah serta cairan yang senantiasa mengucur dari luka di kulitnya. " Jari-jarinya juga menyatu lantaran kulitnya yang melepuh. Bahkan juga ia tak punyai kuku lantaran terjatuh bertepatan dengan kulitnya yang mengelupas, " kata ibunya, Solbiah. Sayangnya, situasi Ferry selalu tambah buruk. Obat-obatan yang ia mengonsumsi membuatnya tidak lagi dapat makan, bahkan untuk menelan nasi, bocah delapan th. ini tidak sanggup. " Saya mencoba untuk kuat, namun kadang waktu saya cuma butuh menemukannya tempat yang tenang buat dapat menangis, " lebih ibunya.