Kelompok militan Hamas mengerahkan pasukan pada hari Kamis di selama perbatasan Mesir-Gaza untuk mengadang grup ISIS yang di khawatirkan menyusup lewat perbatasan. Langkah Hamas itu juga untuk menepis kegelisahan Mesir kalau Hamas menolong ISIS menyusup ke Semenanjung Sinai. Mesir terlebih dahulu menuduh Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, sediakan tempat yang aman untuk militan Sinai yang sudah berafiliasi dengan ISIS. Tetapi, Hamas membantahnya serta saat ini memperlihatkan dengan mengerahkan pasukan. Grup militan Sinai yang acapkali lakukan serangan teror di Mesir sudah bersumpah setia pada grup Islamic State (ISIS) yang dipimpin Abu Bakr Al-Baghdadi, mulai sejak th. selanjutnya. Pihak Hamas serta seorang petinggi senior keamanan Mesir mengemukakan penyebaran pasukan itu merupakan sisi dari kesepakatan yang diraih ke-2 pihak pada bln. selanjutnya. ”Ini mengedepankan kalau (Hamas) berdiri untuk Palestina, untuk memperketat keamanan di perbatasan serta tak ada yang merugikan Mesir, ” kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, seperti diambil Al-Arabiya, semlam (21/4/2016) . Petinggi keamanan Mesir menjelaskan kesepakatan baru itu meliputi kesediaan Hamas untuk menghentikan pembangunan terowongan dengan imbalan Mesir bakal buka perbatasan Rafah, pintu gerbang utama Gaza. Petinggi itu berkata dengan ketentuan anonim lantaran dia tak berwenang untuk berbicara pada media. Pada hari Kamis, beberapa militn bersenjata Hamas siaga di perbatasan Mesir-Gaza selama 13 km.. Banyak pasukan Hamas mondar-mandir dengan truk pick-up. Pertalian pada Hamas serta Mesir pernah tambah buruk sehabis penggulingan militer Presiden Mohammed Morsi th. 2013. Hamas sendiri di kenal sebagai cabang dari gerakan Ikhwanul Muslimin pendukung Morsi.