Rumah dinas (rumdin) pimpinan DPRD Kudus, Jawa Tengah diduga kuat kerapkali jadikan lokasi pesta miras. Parahnya lagi, praktek tidak terpuji itu juga dijalankan oleh sejumlah wakil rakyat lintas partai. Koordinator Gerakan Masyarakat Transformasi Kudus (Gemataku) Slamet Machmudi mengemukakan info soal penyalahgunaan Rumdin pimpinan DPRD Kudus telah berkembang cukup luas di masyarakat. Walaupun gak teratur dijalankan dalam jangka periode tertentu akan tetapi diduga pesta miras di Rumdin itu telah berlangsung setahun terakhir. " Ada beberapa oknum anggota Dewan lintas partai yang disebut-sebut sering berpesta miras di rumdin itu, " kata Machmudi tanpa ada merinci nama serta asal partai anggota Dewan itu, Senin (25/4/2016). Rumdin pimpinan DPRD Kudus sebenarnya berstatus kosong. Hal tersebut karena pimpinan DPRD lebih pilih tunjangan perumahan dalam bentuk duit dalam jumlah khusus. Tetapi belakangan, sejumlah anggota Dewan sering memanfaatkan Rumdin itu khususnya bila sore atau malam hari. Dikira kuat kegiatan pesta miras itu dijalankan usai jam kerja atau waktu hari libur kerja. Berkenaan permasalahan ini, Gemataku menyudutkan agar Pemkab Kudus memperjelas penggunaan Rumdin yang tergolong aset daerah itu. Bila benar-benar penggunaannya tidak sesuai dengan menyerahkan peminjaman jadi Rumdin itu mesti disuruh kembali. " Ini sekaligus untuk menjawab isu yang beredar di penduduk. Jangan sampai aset daerah di lingkungan gedung wakil rakyat dipakai untuk aktivitas tidak terpuji seperti itu, " sesalnya. Terpisah, waktu dilakukan konfirmasi Wakil Ketua DPRD Kudus, Ilwani menuturkan pihaknya tidak tahu menahu soal dugaan penyalahgunaan rumdin untuk pesta miras. Meskipun sangat, ia mengakui bila benar-benar ada sejumlah anggota Dewan yang tampak beraktivitas di Rumdin itu. " Rata-rata usai jam kerja. Kan memang kadangkala aktivitas Dewan bisa hingga sore atau malam, " ucapnya. Ilwani tidak mempermasalahkan bila benar-benar Rumdin pimpinan Dewan itu diperlukan untuk kesibukan positif. Akan tetapi bila nyata-nyatanya sebaliknya pihaknya juga tidak pengen tahu dengan urusan itu. " Andaikan kelak terlihat problem sekiranya punya urusan dengan polisi jadi itu ditanggung pribadi yang bersangkutan. Yg tentu saya tidak tahu aktivitas disana, juga belum ada laporan soal itu. Saya tak pernah minum miras, " pungkas politisi PKB ini.