Seluruh warga kampung itu telah muak dengan tingkah polah Mawar, ya. Mawar Lia Amelia si P3lacur. Ia cuma di anggap sebagai biang kesialan di kampung. Tak ada saudara yang dapat membujuk Mawar untuk kembali lagi jalan yang benar. Dikarenakan Mawar tak pernah ingin menggubrisnya. Sebetulnya Mawar anak yang baik, cuma dikarenakan disakiti pacarnya, yang menjadikan ia nekad, terjun dalam lembah hitam. Mawar masih tetap selalu bergulat dengan lelaki manapun. Dari orang kantoran hingga kuli bangunan Ia layani. Mereka bebas nikmati badannya yang Indah, jikalau punyai duit. Seorang kawannya memperlihatkan jalan paling baik melampiaskan dendam Mawar pada lelaki, pada kondisi yang kejam terhadapnya. Hari-harinya di lewati dalam pelukan lelaki yang berbeda-beda, silih bertukar. Bertahun telah saat berlalu, Mawar terjangkit penyakit kritis. Tak seorang juga kawan, saudara, atau tetangga desa yang peduli padanya. Terlebih menengok menyaksikan sakitnya. Bahkan cocok meninggalpun dikira biasa saja. Seperti kematian binatang. Mawar tak dikuburkan dengan layak. Orang kampungnya benar-benar termasuk kolot. Jasadnya saja tak bisa dikuburkan di Pemakaman desa. Terkuburlah Mawar, sang pelacur disuatu tempat, di tanah kosong. Dia dikuburkan alakadarnya oleh seorang kawan dekat sesama Pelacur, dian meratapi kematian mawar seorang diri. Lima th. telah saat berlalu dari waktu itu. Waktu penguburan Mawar. Tak seorangpun yang kembali mengenang Mawar. Mawar hanya satu potret yang perlu dirobek dari histori kampung, dari kisah kampung yang teramat kolot. Yang masih tetap beranggap kesalahan fatal, yaitu hukuman seumur hidup untuk si pelaku. Terlebih untuk seorang Mawar, yg tidak berdaya apa-apa. Lima bln. yang lalu kampung itu geger. Kampung di mana Mawar terkubur begitu saja, tanpa tata cara tanpa ritual. Satu proyek besar untuk Pembuatan jalan tol, kebetulan melalui kampung itu. juga melalui kuburan Mawar. Buldozer yang memiliki kebolehan ratusan ton, tak dapat menembus tanah dimana Mawar dikuburkan. Beberapa kali moncong bulldozer diarahkan, berkali juga orang terkesima. Lantaran tanah itu bagaikan batu karang yang teramat kokoh, tak tersentuh sekalipun. Akan tetapi waktu gali dengan cangkul petani umum, tanah itu sangat enteng dikeruk. Seolah tak pernah berjalan keanehan apa-apa. Seluruhnya mata terbelalak melihat jasad yang masih tetap membujur, dengan kondisi badan yang masih tetap terlihat fresh, tak seperti misalnya mayat yang telah terkubur lima th. lamanya. Bau harum semerbak tercium dari jasad itu. Harum yang lain dari parfum manapun. Harum yang belum pernah ada diawalnya dibumi. Harum yang keluar dari jasad seorang Mawar yang telah terkubur lima th. lamanya. Rekan saya yang kebetulan sebagai mandor di situ, turut kaget serta bingung juga. Semuanya warga gempar. Oleh masyarakat, dilacaklah kehadiran si jasad. Dari rekan almarhum Mawar yang masih tetap menjalankan profesinya sebagai pelacur, terungkap bahwa " Dia telah taubat setahun saat sebelum wafat, dia tak bercerita taubatnya itu pada siapa-siapa saja, termasuk pada saya " Tutur Dian rekan dekatnya Mawar Lia Amelia. sebetulnya, setahun saat sebelum kematiannya, Mawar telah bertaubat. Namun taubat itu tak pernah Mawar ungkapkan pada siapa-siapa saja. Termasuk juga pada rekan akrabnya. Seluruhnya Mawar curahkan pada buku hariannya. Terdaftar komplet. Mawar mengupayakan mobilisasi seluruhnya perintahNya. Dari yang harus serta yang sunah, bahkan seluruhnya yang sunah dia lakukan. Mawar menjalankan dengan Ikhlas. Buku harian itulah saksi utama seluruhnya ratapan serta jerit penyesalan seorang Mawar, seorang Pelacur yang bertobat dengan diam-diam? Semuanya mata berkaca-kaca. Tampak demikian sedih dengan roman penyesalan yang pasti tergambar. Hari itu pemakaman Mawar. Pemakaman kembali seseorang (sisa) Pelacur yang pernah terhina demikian rupa. Sesudah terkubur sepanjang lima th., Mawar dimakamkan kembali dengan layak. Dimakamkan semestinya pemakaman seseorang manusia umum. Diiringai doa-doa serta ratap penyesalan dari saudara serta warga kampung. Cerita ini betul-betul berlangsung, disuatu tempat, di satu daerah di Indonesia.