Maiduguri – Sedikitnya 22 orang tewas dalam bom bunuh diri kembar yang terjadi di sebuah masjid di bagian timur laut Nigeria, Rabu (16/3). Peristiwa tragis ini menuai kecaman dari Presiden Muhammadu Buhari dan menebar kekhawatiran baru sehubungan dengan kondisi keamanan di wilayah tersebut.

Insiden serangan itu dilakukan oleh dua perempuan yang menyamar sebagai laki-laki, sekitar pukul 05.30 waktu setempat di distrik Molai, Maiduguri – lokasi di mana pemberontak Boko Haram berulang kali menjadikan wilayah ini sebagai target penyerangan di masa lalu.

Buhari, yang pada Desember menyatakan bahwa para militan telah dikalahkan secara teknis, mengaku kecewa oleh serangan bom yang mengenai para jamaah tak bersalah.

“Serangan ini merupakan pertanda lain bahwa Boko Haram adalah kelompok yang tak punya otak dan tak bertuhan. Mereka sama sekali tidak mewakili Islam yang sebenarnya,” tulisnya dalam akun Twiter pribadi.

Selain itu, belum ada yang mengaku bertanggung jawab terjadap serangan itu. Tapi serangan pengeboman memberikan keunggulan terhadap afiliasi kelompok Negara Islam (NI), yang telah menewaskan seidkitnya 17 ribu orang sejak 2009.

Juru Bicara Badan Penanganan Darurat Negara Bagian Borno Abdullahi Omar dan militer menegaskan ledakan kuat yang dihasilkan mengakibatkan langit-langit bangunan masjid runtuh dan atap-atap terkoyak.

“Sangat disayangkan, 22 orang tewas dan 18 lainnya mengalami luka-luka,” bunyi pernyataan Juru Bicara Militer Koloner Sani Usman dalam surat elektronik.

Menurut sumber di lembaga negara itu, pagi ini sebelum shalat subuh ada dua orang perempuan yang menyamar sebagai laki-laki mendatangi masjid.

“Salah satu dari mereka masuk dan bergabung di baris pertama para jamaah dan ketika jamaah sedang shalat dia meledakkan bom sehingga menewaskan beberapa jamaah. Sementara jamaah lain berusaha menyelamatkan diri, wanita kedua yang bediri di luar masjid bergegas masuk dan meledakkan bom di tengah-tengah mereka,” jelasnya.

Sumber itu menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 22 orang dan korban terluka lebih tinggi lagi, yakni 35 orang.

Dia menambahkan para korban yang selamat dari serangan dan bukti-bukti dari operasi penyelamat mengindentifikasi pelaku pengeboman adalah perempuan.

Serangan tersebut adalah yang kedua kalinya terjadi di bagian timur laut Nigeria, pada bulan ini dan berlangsung setelah empat serangan dan pengeboman bunuh diri, pada Februari, serta delapan serangan pada Januari. Jumlah serangan mengalami penurunan drastis sejak tahun lalu.