Jakarta (Berita) : Pemerintah Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan Nuklir 2016 di Amerika Serikat, mendorong upaya penguatan arsitektur keamanan nuklir global, seperti diberitakan Kementerian Luar Negeri RI dalam website resminya pada Senin 04/04 di Jakarta. " Keamanan pada bahan nuklir serta radioaktif dan fasilitas nuklir begitu mutlak dilakukan untuk mencegah bahan-bahan itu jatuh ke tangan teroris atau pihak-pihak yg tidak bertanggung jawab, " kata Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam KTT Keamanan Nuklir (Nuclear Security Summit) 2016 yang diselenggarakan di Washington, D. C. pada 31 Maret hingga 1 April 2016. Wapres Jusuf Kalla menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia memandang utama terciptanya dunia yang bebas dari senjata nuklir untuk mencegah kelompok teroris menyalahgunakan senjata itu. Pada kesempatan itu, Wapres RI juga mengecam sejumlah perbuatan teror yang belum lama ini terjadi di lebih dari satu kota besar di dunia, seperti Paris, Jakarta, Istanbul, Ankara, Brussel, dan Lahore. Dia utamakan Indonesia senantiasa meningkatkan upaya memerangi ancaman terorisme dan mengajak negara-negara untuk menegaskan kembali komitmen dalam memerangi terorisme dalam segala bentuk serta manifestasinya, termasuk terorisme dengan menggunakan nuklir. KTT Keamanan Nuklir 2016 bertujuan membahas berbagai capaian serta kemajuan atas berbagai inisiatif serta komitmen bersama-sama yang telah disepakati oleh para pemimpin pada KTT sebelumnya. KTT Keamanan Nuklir sebelumnya diadakan di Washington, D. C. pada 2010, di Seoul pada 2012, serta Den Haag pada 2014. Sejumlah gosip mutlak yang dikaji dalam KTT itu, di antaranya terkait kerja sama internasional dalam penguatan arsitektur keamanan nuklir, usaha meningkatkan keamanan bahan nuklir serta sumber radioaktif, dan mencegah bahan-bahan nuklir serta radioaktif jatuh ke tangan aktor non-negara yg tidak punya hak. Seperti proses KTT terdahulu, pada KTT Keamanan Nuklir 2016 masing-masing negara menyampaikan rangkuman capaian nasional terkait keamanan nuklir. KTT Keamanan Nuklir 2016 menghasilkan Komunike serta Reancana Perbuatan yang secara garis besar diisi prinsip negara peserta untuk memperkuat arsitektur keamanan nuklir di seluruhnya tingkatan. Banyak negara peserta juga setuju untuk memajukan kerja sama internasional serta arsitektur keamanan nuklir internasional lewat penguatan instrumen hukum, dan menciptakan lingkungan internasional yang damai serta stabil lewat pengurangan ancaman terorisme nuklir. KTT Keamanan Nuklir 2016 di pimpin oleh Presiden AS Barack Obama, sebagai tuan rumah serta pemrakarsa KTT itu. (ant)