Liputan6. com, Yogyakarta - Walau salah satu siswinya sudah jadi korban penganiyaan serta kekerasan seksual oleh 9 rekannya, aktivitas di SMA Budi Mulia, Yogyakarta hari ini tampak seperti umum. Pihak sekolah berharap polisi dapat segera menyelesaikan kasus itu agar siswinya dapat masuk sekolah kembali.

Pihak sekolah juga mengungkapkan para pelaku kekerasan tak berasal dari satu sekolah.

 " Siswa ini yaitu korban. Pelakunya bukan dari siswa satu grup, tapi yang jelas di Budi Mulia tidak ada geng. Geng perempuan tak ada mas. Kita adalah korban saja, " jelas Sutopo, Kepala Sekolah Budi Mulia, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (17/2/2015).

Di kamar kos di kawasan Sewon, Bantul inilah siswi itu disekap serta dianiaya 9 siswi dari beberapa sekolah. Korban disundut rokok, rambut digunting hingga nyaris botak, serta pelaku juga melakukan kekerasan seksual menggunakan satu botol. Tetapi korban berhasil kabur serta langsung lapor ke polisi. Kini polisi telah menangkap 2 dari 9 tersangka.

Sadisnya penganiyaan itu ternyata dipicu tato bergambar Hello Kitty. Tersangka tak terima tato di lengannya ditiru korban yang membuat tato serupa.

 " Larasnya tidak terima bila tatonya disamain sama si Ratih. Senantiasa Ratihnya sebagian emosi, " kata tersangka berinisial IC.

 " Tato geng atau gimana sih? Tidak ada geng-gengan. Tato apakah yang dimaksud? Tato Hello Kitty, " jawab IC.

Saat ini polisi telah menyita sejumlah barang bukti, di antaranya rambut korban, gunting, alat pencukur, rambut, serta botol. Saat ini polisi telah mengetahui jati diri 7 pelaku lainnya serta tempat persembunyiannya. (Mar/Mut)