INILAH CARA JITU..... UNTUK PENYMBUHAN TRAUMA SECARA MUDAH DAN AKURAT ....TOLONG SEBARKAN????

Cepat atau tidaknya seseorang pulih dari trauma, ditentukan oleh beberapa aspek. Pertama, type peristiwanya seperti apa, seberapa besar bencananya, serta berapa orang yang juga terkena dampaknya. “Ketika yang terjadi yaitu bencana alam besar, seseorang akan lebih cepat menerimanya, dibandingkan bila yang terjadi yaitu kejadian individu, ” jelas Nirmala Ika, psikolog dari Yayasan Pulih. Ke-2, pembawaan orang yang mengalaminya, yang dipengaruhi oleh banyak hal, seperti kepribadian, pengalaman hidup, serta spiritualismenya. “Misalnya, seseorang yang sepanjang hidupnya baik-baik saja dapat mengalami shock lebih besar saat mengalami trauma atau benturan, ” kata Ika. Ia juga menegaskan, spiritualisme dapat memengaruhi ciri-ciri seseorang dengan satu serta lain hal. “Misalnya, saat bencana itu terjadi, ia melihatnya sebagai hukuman atau sebagai peringatan untuk hidup lebih baik lagi. ” Ketiga yaitu lingkungan. Saat seorang mengalami trauma, ada sebagian dari dianya sendiri yang berubah. Misalnya, jadi takut naik pesawat terbang, jadi pemarah, pendiam, penakut, dsb. Banyak dari mereka juga hindari hal-hal yang mengingatkan bakal trauma itu. Seperti yang dirasakan Fenty. “Saya pada awalnya suka pergi ke pantai, saat ini sudah pasti menolak bila di ajak ke sana. Trauma gempa juga bikin saya takut setiap kali harus meeting dengan client di gedung tinggi, ” tukasnya. Menurut Ika, bagaimana orang-orang di sekitaran menanggapi perubahan itu, juga memengaruhi sistem penyembuhan trauma seorang. “Ketika perubahan itu berjalan serta lingkungannya tak siap, ia bakal makin lama terasa tak dipahami, ” terang Ika. Hingga sekarang, Fenty pilih untuk tidak membaca berita-berita berkenaan tsunami Aceh agar tak kembali teringat. Tetapi, lain perihalnya dengan Dina. Wanita yang kebetulan berprofesi sebagai staf social media response ini semula dilarang oleh dokter serta keluarganya untuk membaca berita maupun melihat ulang media sosial. Tetapi, begitu banyak pertanyaan yang ada di kepala Dina mengenai kejadian nahas itu. Dina mengakui ingin tahu, sebetulnya apa yang berjalan padanya saat itu. Setelah membaca berita, ia terasa lebih mengerti kalau kejadian ini juga menerpa banyak orang lain, yang jadi dampaknya lebih kronis. “Saya juga lihat perspektif lain kalau kejadian itu, serta kejadian tragis lainnya, jadi dapat jadi bahan lelucon di media sosial. Dikarenakan buat saya terasa tak lucu sama sekali, ” katanya. Sebetulnya, yang dibutuhkan oleh mereka yang sakit atau alami kejadian jelek, bukan perhatian berlebihan serta nasihat apa-pun. Mereka cuma perlu didengarkan. “Ketika kita berniat membantu, bebaskan diri kita dari persepsi serta kesimpulan bila ia harusnya merasa sedih atau geram. Akhirnya kita jadi tak menyadari perasaan yang kenyataannya, ” tutur Ika, yang tekankan utamanya objektivitas waktu mendampingi seseorang yang punya trauma. (f)
INILAH CARA JITU..... UNTUK PENYMBUHAN TRAUMA SECARA MUDAH DAN AKURAT ....TOLONG SEBARKAN????
Reviewed by Monicha Aulia on 05.10 Rating: