Komisioner Komnas HAM Siane Indriyani mengungkap, berdasar pada hasil autopsi menurut dokter ada banyak patah tulang dibagian dada Siyono.

 " Terdapat beberapa patah tulang di dada. Hasil komplit bakal dianalisis menanti kontrol laboratorium. Yang pasti kami berterimakasih support orang-orang setempat yg begitu menolong sistem autopsi, " tutur Siane pada Sindonews, Minggu (3/4/2016).

Siane juga menyatakan, ada penolakan dari warga pada sistem autposi seperti yang disebutkan kepela desa yaitu bohong. Malah yang berlangsung jadi demikian sebaliknya.

 " Malam terlebih dulu kita mendatangi warga untuk berdialog serta bertanya pendapat mereka. Biasanya mereka tak keberatan

diselenggarakan autopsi serta tak keberatan bila Siyono dimakamkan kembali disana, " papar Siane.

Disebutkan, tim forensik yaitu beberapa senior serta paling baik dari Solo, Yogya, Semarang dan lokasi Jateng yang lain.

 " Autopsi berjalan lebih cepat dari yang kita prediksikan. Awal mulanya 6-7 jam tetapi cuma 4 jam. Yang paling utama kalau autopsi ini yaitu momentum yang menunjukkan tiap-tiap warga negara memiliki hak peroleh keadilan serta menguji aksi aparat apakah sesuai sama prosedur hukum. Sekalian mengawasi supaya aparat tak akan melakukan tindakan sewenang-wenang, " ujarnya.

Dalam otopsi ini, Komnas HAM bekerja bersama dengan PP Muhammdiyah dalam satu tim komplit yang di pimpin Busyro Muqoddas. Dari Komnas HAM yang ada komisoner Siane Indriani, Hafid Abbas serta Maneger Nasution.

Menurut Busyro, Komnas HAM ke depan bakal merajut hubungan kerja lebih erat dengan tim forensik PP Muhammadiyah.