WONOGIRI, suaramerdeka.com - Bencana puting beliung melanda lima dusun di tiga desa/kalurahan, dalam dua wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Yakni Kecamatan Giriwoyo dan Baturetno. Menyebabkan puluhan pohon tumbang, ratusan genting berterbangan dan setidak-tidaknya 21 rumah warga rusak.

Warga masyarakat menyebutkan, bencana puting beliung itu datang bersamaan dengan turunnya hujan deras, Senin petang (4/4). ”Anginnya berpusar kencang, membuat penduduk panik,” tutur Yoto.

Penduduk Desa Tawangharjo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri ini, menyatakan warga masyarakat panik berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. ”Warga pada lari ke luar rumah karena takut,” jelas Yudi menimpali.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, bencana puting beliung yang melanda dua wilayah kecamatan (Giriwoyo dan Baturetno) di Kabupaten Wonogiri tersebut, setidak-tidaknya telah merusak 21 rumah warga. ”Tidak ada korban. Tapi dua rumah warga dilaporkan mengalami rusak berat,” tegasnya.

Menurut Bambang Haryanto, bencana puting beliung di Kecamatan Giriwoyo, melanda dua desa di empat dusun. Yakni di Desa Tawangharjo, meliputi Dusun Peto, Pangkah dan Jatirejo.

Bencana menyebabkan 15 rumah penduduk rusak, kemudian di Desa Tirtosworo, terjadi di Dusun Tlogobandung, merusak dua rumah warga. Untuk di Kecamatan Baturetno, terjadi di  Dusun Patuk, Desa Batu, yang dampaknya telah merusak 4 rumah warga. ”Pendataan lebih terperinci, masih dilakukan oleh pamong desa,” tegas Bambang Haryanto. M

antan Camat Selogiri ini, menyebutkan, Selasa (6/4), dilakukan gerakan gotong royong kerja bakti massal. Tujuannya, untuk membantu para korban, utamanya menyingkirkan puing-puing reruntuhan, menyingkirkan pohon yang tumbang, dan membantu membenahi kembali atap rumah yang rusak.