Mulai sejak lama astronom dibingungkan teka-teki mengenai kehadiran galaksi-galaksi di belakang Bima Sakti. Pasalnya, galaksi misterius itu terlihat kerdil serta begitu samar tampak di halaman belakang Bima Sakti serta cuma diisi sedikit bintang.
Mengakibatkan, galaksi-galaksi itu seperti hantu lantaran nyaris tidak terdeteksi. Mereka adalah galaksi tertua, paling kecil, serta paling murni di alam semesta. Mereka terlebih dulu diketemukan sepanjang dekade paling akhir oleh beberapa astronom tetapi, memakai tehnik computer automatis lewat Sloan Digital Sky Survey. Namun untuk membuktikannya, astronom membutuhkan teleskop Hubble untuk menolong memecahkan misteri bintang di galaksi ini.
Seperti ditulis website Redorbit, galaksi-galaksi ‘hantu’ itu sudah membuat bintang-bintang kian lebih 13 miliar th. lantas. Sistem ini dengan cara mendadak lalu di miliar th. pertama sesudah peristiwa ‘big bang’ alam semesta.
Hingga, galaksi-galaksi ini adalah bukti peninggalan fase transisi di alam semesta awal. Sampai kini, bintang-bintang pertama terbakar kabut hidrogen dingin dalam sistem yang dimaksud re-ionization. “Galaksi-galaksi kuno serta mereka semuanya umur mempunyai yang sama, ” kata Tom Brown

dari Space Telescope Science Institute di Baltimore yang memimpin studi itu.
Re-ionization alam semesta diawali di miliar th. pertama sesudah ledakan besar. Sepanjang zaman ini, radiasi dari bintang-bintang pertama membuahkan elektron dari atom hidrogen purba, sampai terjadi ionisasi gas hidrogen dingin. Sistem ini sangat mungkin gas hidrogen jadi cahaya ultraviolet.
Galaksi-galaksi kecil tak teratur lahir sekitaran 100 juta th. sebelumnya re-ionization mulai. Tak seperti kerabat mereka yang semakin besar, galaksi kecil kurang besar membuat perlindungan diri dari cahaya ultraviolet yang keras.
Lewat penemuan ini dapat menolong astronom menerangkan sebagian puluh galaksi kerdil yang sudah dilihat di sekitaran Bima Sakti, sesaat simulasi computer memperkirakan kalau beberapa ribu galksi semestinya ada. Satu penjelasan yang mungkin saja yaitu tak ada pembentukan bintang paling kecil dari galaksi kerdil, hingga bikin mereka susah untuk dideteksi.
Galaksi kerdil di dekat Bima Sakti memiliki kandungan 10 kali materi gelap dibanding materi umum yang bikin gas serta bintang-bintang. Selama ini, Brown serta timnya sudah usai mengkaji data Hubble dari tiga dari galaksi yang semasing dinamakan Hercules, Leo IV serta Ursa Mayor. Galaksi-galaksi ini berjarak 330. 000- 490. 000 th. sinar dari Bumi.