Makassar – MOI.COM,- Buku Meretas Jalan Menjadi Guru Inspirasi (Studi Kasus Kompetensi Guru di Sulsel) karya Dr. H. Basri, S.Pd., M.Pd diserahan kepada Dr. Restu Gunawan M.Hum (Direktur Pengembangan dan Pemeliharaan Kebudayaan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI) pada acara Pengayaan Materi Jalur Rempah untuk Guru-Guru Sejarah SMA se Sulsel di Hotel Gammara Makassar pada Rabu 4 November 2021.
Dalam keterangannya kepada Redaksi, Jumat (5/11/2021) Dr. Basri mengatakan bahwa buku ini dapat menjadi rujukan bagi seluruh guru-guru SMA di Sulsel untuk meningkatkan kompetensinya.
“Untuk menjadi guru inspirasi, setidaknya ada 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial dan Kompetensi Profesional,” ucapnya.
“Karena saat ini guru-guru di Sulsel, khususnya untuk tingkat SMA sederajat masih perlu peningkatan kompetensinya. Ini dikarenakan karena kurangnya pelatihan dan workshop untuk bagaimana guru dapat meningkatkan kreatifitas dan kompetensinya, baik itu secara individu maupun secara kolektif,” lanjut Kepala Bidang PKLK BSD Disdik Sulsel ini.
“Selain itu, saya juga mengajak agar guru-guru dapat meningkatkan literasinya. Dengan literasi yang baik tentunya ke empat komponen kompetensi (Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional) dapat tercapai. Dengan pencapaian keempat komponen kompetensi tersebut, sudah tentu guru akan dapat mencapai guru yang adaptif, kreatif dan inovatif,” imbuhnya.
“Seperti tuntutan Kemendikbud RI saat ini, dimana setiap guru diharuskan menjadi guru penggerak yang artinya guru itu mampu menjadi guru adaptif, kreatif dan inovatif dengan tidak hanya fokus pada satu bidang studi saja, akan tetapi bagaimana dapat berkolaborasi dengan guru-guru bidang studi lainnya. Contohnya dengan membuat pagelaran/teater atau pentas seni, misalnya pagelaran tentang Perlawanan Kerajaan Gowa terhadap Belanda atau VOC, dimana guru seni disini sebagai pembuat skenarionya, guru bahasa Indonesia yang mengajarkan bagaimana bertutur dengan bahasa yang baik dan benar, guru seni yang menyiapkan pakaiannya serta guru sosial yang menggambarkan situasi sosial masyarakat pada saat itu terkait perlawanan terhadap VOC. Jadi empat bidang studi bisa berkolaborasi dalam satu panggung seni atau teater,” urainya.
“Terakhir saya sampaikan agar buku ini dapat menjadi rujukan bagi guru-guru di Sulsel agar dapat menjadi guru inspirasi dan dapat mencapai empat kompetensi guru serta dapat menjadi guru yang adaptif, kreatif dan inovatif,” pungkas peraih cum laude pada bidang Doctoral ini.
Senada dengan itu, Dr. Restu Gunawan M.Hum disaat menerima buku mengatakan bahwa agar buku Meretas Jalan Menuju Guru Inspirasi ini dapat menjadi panduan bagi guru-guru yang ada di Sulsel.
“Buku Meretas Jalan Menuju Guru Inspirasi karya Dr. H. Basri, S.Pd., M.Pd ini dapat menjadi pegangan atau rujukan bagi guru yang ingin meningkatkan kompetensinya,” singkatnya.**